Showing posts with label NETWORKING. Show all posts
Showing posts with label NETWORKING. Show all posts

Sunday, June 4, 2023

VLAN

 


file : Gdrive

Switch(config)#hostname S1
S1(config)#vlan 10
S1(config-vlan)#name student
S1(config-vlan)#exit
S1(config)#vlan 20
S1(config-vlan)#name admin
S1(config-vlan)#end
S1#copy running-config startup-config
S1#

S1(config)#interface range fa0/1-fa0/9
S1(config-if-range)#switchport mode access
S1(config-if-range)#switchport access vlan 10
S1(config-if-range)#exit
 
S1(config)#interface range fa0/10-fa0/15
S1(config-if-range)#switchport mode access
S1(config-if-range)#switchport access vlan 20
S1(config-if-range)#end
S1#copy running-config startup-config

S1#sh vlan
VLAN Name                             Status    Ports
---- -------------------------------- --------- -------------------------------
1    default                          active    Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19
                                                Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23
                                                Fa0/24, Gig0/1, Gig0/2
10   student                          active    Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4
                                                Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
                                                Fa0/9
20   admin                            active    Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13
                                                Fa0/14, Fa0/15

S1(config)#
S1(config)#int Gig0/1
S1(config-if)#switchport mode trunk
S1(config-if)#switchport trunk allowed vlan all
S1(config-if)#end
S1#copy running-config startup-config 

-----


Switch(config)#hostname S2
S2(config)#vlan 10
S2(config-vlan)#name student
S2(config-vlan)#exit
S2(config)#vlan 20
S2(config-vlan)#name admin
S2(config-vlan)#end
S2#copy running-config startup-config


S2(config)#interface range fa0/1-fa0/9
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 10
S2(config-if-range)#exit


S2(config)#interface range fa0/10-fa0/15
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 20
S2(config-if-range)#end
S2#copy running-config startup-config

S2#sh vlan
VLAN Name                             Status    Ports
---- -------------------------------- --------- -------------------------------

1    default                          active    Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19

                                                Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23
                                                Fa0/24, Gig0/1, Gig0/2

10   student                          active    Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4

                                                Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
                                                Fa0/9
20   admin                            active    Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13
                                                Fa0/14, Fa0/15

Monday, December 4, 2017

python scapy


scapy adalah sebuah tool box yang dibuat menggunakan bahasa python, dipergunakan untuk memanipulasi packet data dalam jaringan. Scapy dapat disertakan pada program yang dibuat untuk melakukan scanning, tracerouting, probing, unit tests, attacks dan network discovery.

install scapy pada ubuntu

sudo apt-get update
sudo apt-ge install python-scapy


Sunday, November 6, 2016

Menghubungkan Simulasi Pada GNS3 Ke Jaringan Luar (Internet)

Salah satu kelebihan dari simulasi pada GNS3 adalah kita bisa menghubungkan simulasi dengan jaringan luar. Kali ini saya mencoba menghubungkan simulasi pada GNS3 dengan jaringan internet. berikut langkah-langkah yang saya lakukan :

  • Buat topologi pada GNS3
  • Konfigurasi Komputer Host 

  • Konfigurasi Cloud 1
  • Konfigurasi R1
  • R1(config)#int f0/0
    R1(config-if)#ip address dhcp 
    R1(config-if)#no sh
    R1(config-if)#
    *Mar  1 00:06:41.331: %DHCP-6-ADDRESS_ASSIGN: Interface FastEthernet0/0 assigned DHCP address 172.22.1.38, mask 255.255.255.0, hostname R1
    R1(config-if)#exit
    R1(config)#ip domain-lookup 
    R1(config)#end
    R1#
    R1#copy running-config startup-config
    </div>


  • Uji Koneksi internet dari R1


  • R1#ping google.com

    Translating "google.com"...domain server (172.22.1.254) [OK]

    Type escape sequence to abort.
    Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 74.125.130.100, timeout is 2 seconds:
    !!!!!
    Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 92/100/128 ms


  • IP Address pada tiny core


  • username 'gns3', password 'gns3'
    Run filetool.sh -b if you want to save your changes
    box login: gns3
    Password:
    ( '>')
    /) TC (\ Core is distributed with ABSOLUTELY NO WARRANTY.
    (/-_--_-\) www.tinycorelinux.net

    gns3@box:~$ ifconfig
    eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:00:AB:76:9A:00
    inet addr:172.22.1.39 Bcast:172.22.1.255 Mask:255.255.255.0
    inet6 addr: fe80::200:abff:fe76:9a00/64 Scope:Link
    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
    RX packets:192 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:74 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:42132 (41.1 KiB) TX bytes:9358 (9.1 KiB)


  • Uji Koneksi pada Tiny Core


  • gns3@box:~$ ping google.com
    PING google.com (74.125.68.113): 56 data bytes
    64 bytes from 74.125.68.113: seq=0 ttl=43 time=48.537 ms
    64 bytes from 74.125.68.113: seq=1 ttl=43 time=44.891 ms
    64 bytes from 74.125.68.113: seq=2 ttl=43 time=44.006 ms

      Thursday, October 13, 2016

      Menggunakan VMware pada GNS3 dan "Linked based VM"


      Menambahkan Host VMware pada GNS3

      Host pada VMware dapat digunakan sebagai host/workstation pada topologi jaringan di GNS3, sehingga kita bisa menggunakan server pada simulasi. Berikut cara mengintegrasikan host pada VMware dan GNS3 :

      • Pada menu Preferences, pilih VMware/VMs 
      • Untuk menambahkan host, pilih new maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah.
      • Misalnya, saya baru saja menambahkan OS Debian pada VMware. untuk menambahkan OS host dengan OS Debian pilih pada VM list.


      Menambahkan Host VMware pada GNS3

      Debian telah ditambahkan sebagai host
      Menggunakan Linked Base VM

      Contoh kasusnya kira-kira seperti berikut, pada VMware saya hanya memiliki 1 Sistem operasi guest untuk Ubuntu. Tetapi saya ingin mengunakan 3 atau 4 host ubuntu pada simulasi GNS3. Pertanyaannya apakah pada VMware saya harus memasang atau menambah guest OS lagi? dengan mengaktifkan linked Base VM maka kita bisa menggandakan 1 host walaupun pada VMware hanya 1 guest os yang terpasang.

      Langkah yang dilakukan hampir sama dengan yang diatas, klik pada OS dan aktifkan linked Base VM dengan memberikan centang, seperti gambar di bawah :

      Mengaktifkan Linked Base VM

      OS Ubuntu bisa diperbanyak pada GNS3

      Tuesday, October 11, 2016

      Memulai GNS3

      GNS3 adalah salah satu pilihan untuk melakukan simulasi beberapa perangkat jaringan. Salah satu kelebihan dari GNS3 jika dibandingkan dengan packet tracert yang juga saya gunakan, adalah pada GNS3 kita bisa menggunakan VMware atau Virtual Box jika membutuhkan server pada simulasi. Demikian juga misalnya jika ingin menggabungkan router cisco, Juniper dan mikrotik pada simulasi maka GNS3 bisa memenuhi hal tersebut.

      Sedangkan salah satu kekurangan GNS3 saat ini adalah kita tidak bisa menggunakan ios Switch, tetapi kita bisa menggunakan alterlatif lain dengan mengfungsikan Router seperti switch. Dapat dibaca pada tulisan sebelumnya.

      Memulai GNS3

      GNS3 membutuhkan sebuah virtual mesin (direkomendasikan VMware) untuk menjalankan GNS VM (GNS3 Virtual Machine) 

      Menggunakan Perangkat (Router Switch) 

      1. Cisco ios router yang sebelumnnya telah ditambahkan ke dalam GNS3 ditarik ke area kerja
      2. Klik kanan pada router, on-kan router dengan memilih menu Start.
      3. untuk mengkonfigurasi Router melalui terminal, pilih menu Console.




      Simulasi cisco ios Switch pada GNS3

      Beberapa kali mencoba mensimulasikan switch cisco pada GNS3 tetapi selalu gagal, setelah mencari sebabnya lebih lanjut saya menemukan penjelasan pada forum GNS3 yang menyebutkan bahwa memang sampai saat ini GNS3 belum support untuk mensimulasikan IOS Switch.

                (https://gns3.com/discussions/switch-ios-compatible-for-gns3)

      Kemudian bagaimana mengatasi hal tersebut? saya mencoba mengikuti saran yang diberikan pada forum tersebut, yaitu menggunakan router sebagai switch dengan cara menambahkan modul ES (Ether Switch) NME-16ESW.

      Kita coba cek pada terminal apakah router sudah bisa menjalankan fungsi Switch (VLAN)

      Seperti yang terlihat pada gambar, kita telah bisa menambahkan VLAN pada router
      ---
      semoga bermanfaat

      Thursday, May 21, 2015

      Static Routing

      ========================================================
          insert static routing R1
      ========================================================

      R1>enable
      Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
      R1(config)#ip route 192.168.13.0 255.255.255.0 192.168.11.2
      R1(config)#ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 192.168.11.2
      R1(config)#exit
      R1#
      R1#show ip route

      Gateway of last resort is not set

      C    192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
      C    192.168.11.0/24 is directly connected, Serial2/0
      S    192.168.12.0/24 [1/0] via 192.168.11.2
      S    192.168.13.0/24 [1/0] via 192.168.11.2

      ==========================================================
          insert statis routing R3
      ==========================================================

      R3#show ip route

      Gateway of last resort is not set

      C    192.168.12.0/24 is directly connected, Serial3/0
      C    192.168.13.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

      R3#configure ter
      Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

      R3(config)#ip route 192.168.11.0 255.255.255.0 192.168.12.1
      R3(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 192.168.12.1
      R3(config)#exit
      R3#copy running-config startup-config

      R3#show ip route

      S    192.168.10.0/24 [1/0] via 192.168.12.1
      S    192.168.11.0/24 [1/0] via 192.168.12.1
      C    192.168.12.0/24 is directly connected, Serial3/0
      C    192.168.13.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
      R3#
      =============================================================
          insert static R2
      =============================================================
      R2#show ip route
      Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B -

      C    192.168.11.0/24 is directly connected, Serial2/0
      C    192.168.12.0/24 is directly connected, Serial3/0

      R2#configure terminal
      Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
      R2(config)#
      R2(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 192.168.11.1
      R2(config)#ip route 192.168.13.0 255.255.255.0 192.168.12.2
      R2(config)#exit

      R2#copy running-config startup-config

      R2#show ip route

      S    192.168.10.0/24 [1/0] via 192.168.11.1
      C    192.168.11.0/24 is directly connected, Serial2/0
      C    192.168.12.0/24 is directly connected, Serial3/0
      S    192.168.13.0/24 [1/0] via 192.168.12.2

      Monday, May 13, 2013

      Static Routing

      Mata kuliah Jaringan Komputer [JTE Univ.Mataram]


      File latihan PKa

      R3 S 0/0/1 192.168.3.2/24
      R2 S 0/0/1 192.168.3.1/24
      R1 Fa 0/0  192.168.1.1 /24 ; Fa 0/1 192.168.2.1/24


      Console Pass : cisco
      enable Pass :class

      R3>enable
      Password:
      R3#conf
      Configuring from terminal, memory, or network [terminal]?
      Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

      R3 ke R1

      R3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1

      R3#show ip route
      Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
             D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
             N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
             E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
             i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
             * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
             P - periodic downloaded static route

      Gateway of last resort is not set

      S    192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.3.1
      C    192.168.3.0/24 is directly connected, Serial0/0/1

      R1 ke R3


      R1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/1

      R1#show ip route
      Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
             D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
             N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
             E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
             i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
             * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
             P - periodic downloaded static route

      Gateway of last resort is not set

      C    192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
      C    192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
      S    192.168.3.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1

      R2 to R1

      R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 F
      R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/0
      R2(config)#end

      tes ping R3 ke PC1(R1) 192.168.1.10
      R3#ping 192.168.1.10

      Type escape sequence to abort.
      Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.1.10, timeout is 2 seconds:
      ...!!
      Success rate is 40 percent (2/5), round-trip min/avg/max = 7/13/20 ms

      Basic Router Configuration

      Mata Kuliah Jaringan Komputer [JTE Univ.Mataram]


      Tool simulasi yang akan digunakan adalah Packet tracert, beberapa konfigurasi dasar yang akan dilakukan disini adalah :
      • Naming the router 
      • Setting passwords 
      • Configuring interfaces 
      • Configuring a banner 
      • Saving changes on a router 
      • Verifying basic configuration and router operations
      Download file berikut untuk melakukan konigurasi : .pka
      berikut adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasi : TXT

      --------------
          R1
      ---------------
      Router>enable
      Router#conf
      Configuring from terminal, memory, or network [terminal]?
      Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.

      Router(config)#hostname R1

      R1(config)#interface fastEthernet 0/0
      R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
      R1(config-if)#no shutdown

      R1(config)#interface serial 0/0/0
      R1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
      R1(config-if)#no shutdown

      ##password console,telnet,enable secret
      R1(config)#line console 0
      R1(config-line)#password cisco
      R1(config-line)#login
      R1(config-line)#exit

      R1(config)#line vty 0 4
      R1(config-line)#password cisco
      R1(config-line)#login
      R1(config-line)#exit

      R1(config)#enable secret class

      R1(config)#banner motd #
      Enter TEXT message.  End with the character '#'.
      ***************************************************
      warning !! Unauthorized Acces Prohibited!!
      ***************************************************
      #

      R1#copy running-config startup-config

      Monday, December 5, 2011

      Cloud Computing Gratis dengan Dropbox

      Cloud Computing (Komputasi awan) adalah paradigma dimana semua layanan, aplikasi dll tersimpan secara permanen di internet dan tersimpan sementara pada komputer client ( desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain). kata 'cloud' atau 'awan'

      digunakan sebagai metafora untuk internet, berdasarkan gambar awan yang digunakan di masa lalu untuk mewakili jaringan telepon dan kemudian untuk menggambarkan Internet dalam diagram jaringan komputer dan sebagai abstraksi dari kompleksnya infrastruktur yang digunakan. Menurut pemahaman saya komputasi awan bukanlah sebuah produk tetapi adalah layanan/aplikasi dll yang dihostkan seperti halnya (saas) software as a services, dimana client hanya membutuhkan sebuah interface untuk menjalankan layanan tsb, misalnya melalui web browser atau aplikasi desktop. 

      Dropbox adalah sebuah layanan komputasi awan untuk penyimpanan file yang mendukung direct linking/hotlink, yaitu men-download langsung menuju ke file, berbeda dengan layanan penyimpan lainnya seperti rapidshare, fileserve dll. kelebihan dari Dropbox ini adalah mendukung Smart Client sehingga akan terjadi sinkronisasi file antara folder Dropbox yang ada di desktop dengan folder yang terdapat di internet, miri dengan aplikasi google Gears untuk sinkronisasi file pada google docs. Dropbox akan meminta untuk melakukan sinkronisasi file ketika komputer terkoneksi internet.

      Install Dropbox

      $ sudo dpkg - i dropbox.deb
      • Ikuti proses instalasi, kemudian anda akan diminta untuk membuat akun di http://www.dropbox.com.
      • Setelah instalasi maka akan ada folder Dropbox di directory home



      • Tanda Centang biru menunjukkan bahwa file-file Dropbox di dekstop sudah disinkronisasi dengan yang ada di internet (http://www.dropbox.com)
      • Kemudian akan terdapat icon Dropbox pada toollbar.



      Tuesday, November 22, 2011

      Subnetting menggunakan ipcalc

      kemampuan untuk menentukan alokasi IP pada suatu jaringan/network mutlak dikuasai oleh seorang network engineer atau administrator. terkadang seoarang admin jaringan memberikan alokasi IP tanpa memperhatikan kebutuhan jumlah IP yang dibutuhkan dan kemungkinan pengembangan jaringan dikemudian hari. Untuk mempermudah perhitungan subnetting kali ini saya mencoba sebuah alat bantu yaitu ipcalc yang cukup handal dalam menyelesaikan masalah subnetting, tetapi harus diingat perhitungan secara manual harus tetap dikuasai untuk memahami aoutput yang diberikan oleh ipcalc.

      Instalasi ipcalc
      sudo apt-get install ipcalc
      Menggunakan ipcalc


      • Kita ingin mengetahui jumlah host, host pertama-terakhir, netmask, alamat broadcast dari IP 192.168.10.0/24

      dari output di atas kita mendapatkan informasi :
      jumlah host : 254
      broadcast address : 19.2.168.10.255
      netmask : 255.255.255.0 = /24
      Host Pertama (HostMin) = 192.168.10.1
      Host terakhir (HostMax) = 192.168.10.254

      Perlu diketahui bahwa ouput yang diberikan hanya 1 subnet saja, bagaimana misalnya kita membutuhkan 2 segmen/subnet masing subnet dengan jumlah host/segmen 254 host. kita bisa menambahkan option -s 

      @maverick:~$ ipcalc -s 254 254 192.168.10.0

      pada bagian paling bawah ipcalc memberikan solusi lain yaitu menggunakan 192.168.10.0/23
      • Contoh kedua kita ingin membuat alokasi IP pada network 172.16.6.0 dengan 3 buat subnet/segmen dimana jumlah host 20 30 dan 45 (walaupun kita lebih cocok menggunakan network class c 192.168.....)
      maverick@maverick:~$ ipcalc -s 20 30 45 172.16.6.0
      Address:   172.16.6.0                  10101100.00010000.00000110. 00000000
      Netmask:   255.255.255.0 = 24   11111111.11111111.11111111. 00000000
      Wildcard:  0.0.0.255                    00000000.00000000.00000000. 11111111
      =>
      Network:   172.16.6.0/24            10101100.00010000.00000110. 00000000
      HostMin:   172.16.6.1                 10101100.00010000.00000110. 00000001
      HostMax:   172.16.6.254            10101100.00010000.00000110. 11111110
      Broadcast: 172.16.6.255             10101100.00010000.00000110. 11111111
      Hosts/Net: 254                            Class B, Private Internet

      1. Requested size: 20 hosts
      Netmask:   255.255.255.224 = 27   11111111.11111111.11111111.111 00000
      Network:   172.16.6.64/27              10101100.00010000.00000110.010 00000
      HostMin:   172.16.6.65                   10101100.00010000.00000110.010 00001
      HostMax:   172.16.6.94                  10101100.00010000.00000110.010 11110
      Broadcast: 172.16.6.95                   10101100.00010000.00000110.010 11111
      Hosts/Net: 30                                   Class B, Private Internet

      2. Requested size: 30 hosts
      Netmask:   255.255.255.224  = 27   11111111.11111111.11111111.111 00000
      Network:   172.16.6.96/27               10101100.00010000.00000110.011 00000
      HostMin:   172.16.6.97                    10101100.00010000.00000110.011 00001
      HostMax:   172.16.6.126                 10101100.00010000.00000110.011 11110
      Broadcast: 172.16.6.127                 10101100.00010000.00000110.011 11111
      Hosts/Net: 30                    Class B, Private Internet

      3. Requested size: 45 hosts
      Netmask:   255.255.255.192 = 26    11111111.11111111.11111111.11 000000
      Network:   172.16.6.0/26                 10101100.00010000.00000110.00 000000
      HostMin:   172.16.6.1                      10101100.00010000.00000110.00 000001
      HostMax:   172.16.6.62                   10101100.00010000.00000110.00 111110
      Broadcast: 172.16.6.63                    10101100.00010000.00000110.00 111111
      Hosts/Net: 62                    Class B, Private Internet

      Needed size:  128 addresses.
      Used network: 172.16.6.0/25
      Unused: 172.16.6.128/25

      Dari Output di atas :

                                      Segmen I                segmen II                  segmen III
      network              172.16.6.64/27           172.16.6.96/27           172.16.6.0/26  
      host Pertama       172.16.6.65                 172.16.6.97                172.16.6.1 
      host terakhir        172.16.6.94                 172.16.6.126              172.16.6.62
      broadcast            172.16.6.95                 172.16.6.127              172.16.6.63

      Monday, December 20, 2010

      Simulasi Jaringan dengan GNS3

      ketika mencoba Packettracer di ubuntu saya, ternyata dukungan grafis dari hp mini yang saya gunakan tidak cukup baik untuk menjalankan packettracer (dk tau ya kenapa), singkatnya tampilan grafik dari PacketT nya dk jelas banget deh.
      Ketika browsing ke blognya temen, tidak sengaja nemu GNS3, GNS3 adalah network simulator dengan tampilan grafis yang bagus (tidak kalah dengan packettracert),salah satu perbedaannya dengan PacketT adalah cisco ios untuk device-device nya perlu didownloadkan secara manual.

      GNS3 bisa di install langsung via terminal (apt-ge install) atau download file .deb nya.
      Cisco Ios
      salah satu cisco ios yang saya dapatkan dari http://www.gns3.net/download adalah ios untuk router c2600. Ekstrak file tersebut kemudian unpack image yang ada di directori GNS3-07.3-src/src/GNS3/Unpack. Baca file readme untuk melakukan unpack.

      untuk meng-insert-kan cisco ios-nya, buka GNS3 pada menu edit klik "ios image and hypervisor, kemudian browse file c2600....unpacked